KPK Didesak Mahasiswa Segera Tangkap Harun Masiku
Demonstrasi mahasiswa mendesak KPK menangkap Harun Masiku/FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera menangkap eks calon legislatif (caleg) PDI Perjuangan (PDIP) Harun Masiku yang masih buron. Dugaan suap yang dilakukannya terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan diminta diusut tuntas.

"Meminta KPK untuk segera menangkap koruptor rakus Harun Masiku," kata Koordinator Solidaritas BEM Indonesia Menggugat Rizki di depan gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Agustus.

Rizki mengatakan pihaknya bingung alasan komisi antirasuah tak kunjung menangkap Harun yang sudah buron tiga tahun. Padahal, KPK dinilai kemampuan untuk menangkap para tersangka.

Tak sampai di situ, KPK juga didesak tak segan menindak siapapun yang membantu Harun kabur. "Sekarang KPK tinggal pilih, mau menangkap Harun Masiku atau membiarkannya terus bergerak tanpa diadili," tegasnya.

"KPK jangan takut tekanan dan pengaruh partai politik penguasa untuk segera tangkap buronan Harun Masiku," sambungnya.

Polri sebelumnya menyebut Harun Masiku berada di Tanah Air. Kepastian ini didasari data perlintasan yang mereka miliki.

“Ada data perlintasannya yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan ada di dalam negeri,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti usai melakukan pertemuan dengan jajaran struktural KPK di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 7 Agustus.

Hanya saja, KPK mengungkap data itu merupakan informasi lama. Belum ada pemberitahuan terbaru.

"Iya (informasi berdasarkan, red) data perlintasan yang lama," kata Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Agustus.

KPK, sambung Asep, justru mendapat info Harun berada di luar negeri lewat jalur tak resmi. Karenanya, mereka melakukan pencarian sambil berkoordinasi dengan Divinterhub Polri.

"Info tersebut (kemudian, red) kami tindak lanjuti," ungkapnya.