DPD Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, melakukan survei terkait kendala akses BBM bersubsidi untuk nelayan kecil lewat kuesioner yang disusun oleh DPP KNTI.
Ketua DPD KNTI Kabupaten Bintan Buyung Adli mengatakan survei ini dilakukan secara nasional, karena menyangkut masalah hak nelayan yang dilindungi oleh UU Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Nelayan.
BACA JUGA:
"Bukan hanya BBM saja yang kita lampirkan, ada juga pertanyaan terkait kesejahteraan nelayan seperti harga jual ikan, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan Kartu Kusuka," kata Buyung Adli di Bintan, Jumat.
Memahami kesulitan nelayan tradisional
Tujuan survei ini, kata dia, untuk memahami secara pasti kesulitan nelayan-nelayan tradisional mendapatkan minyak solar.
Kemudian, mencari penyebab solar yang sampai kepada nelayan tidak dengan harga subsidi.
"Kami minta harus ada pengawasan dan pemeriksaan rutin di tempat usaha minyak subsidi ini, biar betul-betul tepat sasaran," ujar Buyung.
KNTI melakukan survei dengan 10 petugas survei dari tujuh kecamatan di Kabupaten Bintan, namun tiga kecamatan lainnya survei dilakukan lewat telepon karena jarak yang jauh, misalnya Kecamatan Tambelan.
Pihaknya mengupayakan responden yang dilibatkan terdiri dari total jumlah nelayan Bintan sebanyak 13.098 orang, berdasarkan data tahun 2018/2019.
"Ini gabungan dari nelayan perikanan tangkap dan perikanan budidaya air laut, budidaya air payau dan budidaya air tawar," ungkapnya.
Buyung menegaskan hasil survei akses BBM bersubsidi ini akan disampaikan secara terbuka dari temuan di lapangan, sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi Pemkab Bintan. Tidak hanya solusi dari BBM subsidi, juga informasi lainnya sesuai isi kuesioner yang telah disajikan.
"Survei sudah dimulai pada 14 April 2021 secara menyeluruh, semoga kegiatan ini berkontribusi dalam membangun Kabupaten Bintan semakin gemilang lewat sektor kelautan dan perikanan," ujar Buyung.
Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!