BCA Gandeng Kemendag Rancang Kurikulum Khusus Bantu UMKM Go Export
Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag Sugih Rahmansyah (Kiri) bersama Senior Vice President of Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto (Kanan). Foto: Dok. BCA

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjalin kerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) untuk menyelenggarakan in class training bagi UMKM mitra binaan BCA yang siap ekspor.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag Sugih Rahmansyah dan Senior Vice President of Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto, belum lama ini.

Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kemendag Sugih Rahmansyah mengatakan, BCA dan PPEJP telah menyusun kurikulum khusus yang berisi materi peningkatan kualitas produk, akses ekspor, dan simulasi transaksi luar negeri.

"Kurikulum ini diharapkan tidak hanya membantu mereka memasuki pasar global, tetapi juga mendukung pelaku UMKM melakukan ekspor barang yang memiliki nilai tambah (added value) dan nilai jual lebih besar," kata Sugih lewat keterangan resmi yang diterima VOI, Sabtu, 12 Agustus.

Untuk pilot project, BCA dan PPEJP menargetkan 60 pelaku UMKM mengikuti kegiatan in class training yang akan dilaksanakan di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Sugih menilai, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) sepanjang 2018 ada 64,2 juta pelaku UMKM atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.

Sedangkan, daya serap tenaga kerja UMKM sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Bahkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mencatat jumlah kontribusi ekspor UMKM naik dari 14,37 persen pada 2020 menjadi 15,69 persen pada 2021.

"Selain memberikan pelatihan untuk UMKM siap ekspor, kerja sama BCA dan Kemendag juga dilakukan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Atase Perdagangan (Atdag), serta Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) yang akan membantu membuka akses pasar internasional bagi UMKM," ujar dia.

Sementara itu, Senior Vice President Division Business Commercial & SME BCA Tjoeng Haryanto menyebut, UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan perekonomian nasional, seperti yang tercermin dalam angka peningkatan kontribusi ekspor UMKM pada 2021.

"Sebagai bagian dari ekosistem keuangan nasional, BCA berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong UMKM Go Export melalui berbagai inovasi," ucapnya.

Dia mengatakan, dari sisi akses keuangan, BCA telah menyalurkan KUR kepada UMKM di berbagai lini usaha. Melalui In class training tersebut, diharapkan dapat melengkapi fasilitas akses keuangan yang telah disediakan.

"BCA secara konsisten mendukung pertumbuhan UMKM melalui program pembiayaan khusus UMKM, dan mengembangkan program khusus UMKM berwawasan lingkungan, sosial dan tata kelola (LST)," tutur Tjoeng.

Selain itu, BCA juga mengadakan UMKM Fest sebagai wadah untuk mempertemukan UMKM dengan pelaku bisnis, serta membantu memasarkan produk secara daring (online) dan luring (offline). Acara tersebut diikuti oleh lebih dari 1.400 UMKM dari seluruh Indonesia.

"Kami menyadari walaupun UMKM memiliki potensi besar, banyak dari mereka masih menemukan kesulitan untuk membuka akses ke pasar internasional dan melakukan transaksi luar negeri," ungkapnya.

Oleh karena itu, lewat pelatihan ini diharapkan dapat menjawab semua kesulitan yang dialami UMKM. Adapun in class training tidak hanya melakukan pembekalan teori, tetapi juga ada simulasi transaksi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM.