Bank of America Kehilangan Konsumen Gegara Market Kripto Ambruk, Kok Bisa?
Imbas market kripto anjlok, Bank of America kehilangan setengah dari penggunanya. (foto : dok. Ultcoin360)

Bagikan:

JAKARTA – Salah satu bank terkemuka asal Amerika Serikat yang membuka layanan investasi kripto untuk konsumennya, Bank of America (BoA) dilaporkan telah kehilangan lebih dari 1 juta penggunanya sejak November 2021 hingga tahun 2022 ini.

Berdasarkan laporan Bloomberg, investor kripto di BoA mengalami penurunan di bawah 500.000 pada Mei lalu. Penurunan investor kripto di BoA terjadi setelah harga Bitcoin mencapai level tertinggi barunya (ATH) pada November 2021. Kenaikan harga BTC telah mendongkrak kapitalisasi pada pasar kripto secara keseluruhan hingga tembus lebih dari 1 triliun dolar AS.

Saat penulisan harga Bitcoin telah anjlok 71,1% dari ATH-nya di level 69.044 dolar AS per BTC. Berdasarkan data dari Coingecko, kini Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga 19.000 hingga 20.000-an dolar AS. Karenanya sejumlah bank menyebut kejatuhan harga BTC ini sebagai penurunan besar mata uang kripto.

Pihak Bank of America  telah memeriksa data pelanggan internal anonim guna mengungkapkan jumlah klien yang berinvestasi dalam aset kripto. BoA memeriksa data investor yang mengirim atau menerima pembayaran ke atau dari platform kripto untuk menentukan jumlah investor yang menggunakan platformnya.

Kendati begitu, data tidak mengungkapkan transaksi tertentu. Juga tidak memberikan gambaran lengkap dari semua pengguna mata uang kripto. Pasalnya harga aset kripto telah mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, bank sentral juga memperketat kebijakan moneter untuk memerangi inflasi.

Kondisi ini menyebabkan mata uang kripto nomor satu, Bitcoin, mengalami kinerja terburuk dalam satu dekade terakhir. BTC kehilangan hampir 58% nilainya pada kuartal kedua tahun ini, turun dari 45.524 dolar AS menjadi hanya di bawah 19.000 dolar AS pada tiga bulan terakhir.

Harga turun seiring dengan sentimen investor terhadap aset kripto, dengan Bank of America melaporkan lonjakan dari 21% menjadi 30% antara April dan Juni pada investor yang mengindikasikan bahwa mereka belum berinvestasi dalam mata uang kripto dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya.

Bank mencatat bahwa cryptocurrency menyumbang kurang dari 1% dari total aset keuangan rumah tangga di Amerika Serikat, menyiratkan bahwa “relatif sedikit orang yang melihat aset kripto sebagai investasi jangka panjang yang andal,” menurut laporan Bitcoin.com.

Di sisi lain, penurunan harga BTC juga memaksa sejumlah perusahaan penambangan Bitcoin untuk menjual sebagian besar kepemilikan mereka. Tindakan ini turut mempengaruhi penurunan market kripto.