Telkomsel Gandeng Ericsson dan Qualcomm Uji Coba Teknologi Fixed Wireless Access Berbasis 5G
Telkomsel mengajak Ericsson dan Qualcomm Technologies Inc bekerja sama untuk uji coba spektrum frekuensi barun (foto: Alejandro Barba / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Telkomsel mengajak Ericsson dan Qualcomm Technologies Inc bekerja sama untuk uji coba spektrum frekuensi baru 3,5 GHz dan 26 GHz.

Spektrum itu lebih dahulu telah mendapat izin untuk uji coba oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Kami berharap uji coba yang telah dilakukan dapat memberikan kontribusi dalam proses pembangunan ekosistem dan mengakselerasi pengembangan teknologi jaringan 5G agar semakin matang,” ungkap Direktur Penataan Sumber Daya Kemenkominfo, Dr. Denny Setiawan, dalam pernyataan resminya dikutip VOI Kamis, 2 Maret.

Ketiga perusahaan tersebut menginisiasi uji coba 5G Akses Nirkabel Tetap atau Fixed Wireless Access (FWA) dengan spektrum Sub-6 dan millimeter-wave (mmWave) Extended Range yang diperluas bersama konektivitas gigabit last mile melalui perangkat 5G Sub-6 dan mmWave yang terjangkau, juga mempertimbangkan spesifikasi teknologi jaringan Telkomsel.

Melalui kerja sama ini, Telkomsel, Ericsson, dan Qualcomm mempersiapkan kapasitas 5G yang lebih optimal dengan fitur latensi rendah, menggunakan teknologi 5G NR-Dual Connectivity dari Ericsson di spektrum frekuensi 3,5 GHz dan 26 GHz.

"Bersama mitra penyedia infrastruktur dan teknologi kami, yakni Ericsson dan Qualcomm, kini Telkomsel melanjutkan kolaborasi untuk memperluas pengembangan peta jalan teknologi Fixed Wireless Access berbasis 5G di Indonesia," ujar Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam.

Kolaborasi terbaru ini juga merupakan kelanjutan dari uji coba teknologi 5G extended-range yang sebelumnya telah didemonstrasikan menggunakan perangkat lunak extended-range mmWave Ericsson.

Seperti Ericsson Massive MIMO AIR5322 serta Qualcomm Fixed Wireless Access Platform Gen 2 pada Snapdragon X65 5G modem-RF dan Qualcomm QTM547 mmWave Antenna module yang berhasil dengan bandwidth 800 MHz pada 26 GHz mmWave, dan juga telah diizinkan oleh Kemenkominfo tahun lalu di Danau Toba, Sumatera Utara.

Sekarang, peta jalan kolaborasi telah diperluas untuk menjadi yang pertama di Indonesia dengan menghadirkan 5G Standalone NR-DC (Dual Connectivity) yang menggabungkan bandwidth 100 MHz di frekuensi 3.5 GHz dan bandwidth 800 MHz di frekuensi 26 GHz untuk kapasitas sangat besar, latensi yang lebih rendah, dan kecepatan peak throughput hingga 7.37 Gbps.

Sementara, Ericsson Massive MIMO AIR3268 yang sangat ringan, Radio Processor 6651, Cell Site Gateway, dan 5G Core yang disediakan untuk mendukung pembagian jaringan (network slicing) 5G, dikombinasikan dengan fitur UE Route Selection Policy (URSP) pada handset komersial menggunakan Android 12, yang akan memastikan pengalaman pengguna terbaik di jaringan Telkomsel.

“Ericsson senang dapat mendemonstrasikan teknologi terbaru 5G di Indonesia bersama Telkomsel dan Qualcomm. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Ericsson dalam mendukung Telkomsel untuk memperluas jangkauan jaringan 5G di Indonesia, yang mencakup daerah pedesaan terpencil hingga perkotaan yang padat," jelas Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper.

"Melalui kerja sama ini, kami mendukung transformasi digital dan mempercepat perjalanan Indonesia menjadi negara ekonomi digital yang inklusif," imbuhnya.

Ketiga perusahaan juga telah melakukan penandatanganan MoU bersamaan dengan momen perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2023 di Barcelona, sebagai wujud komitmen dalam keberlanjutan kolaborasi yang akan memperluas kebermanfaatan beragam solusi berbasis digital di masa mendatang.

“Dengan melengkapi operator dan Original Equipment Manufacturer (OEM) berteknologi hemat biaya dan dapat menjangkau semua titik, kita dapat memberdayakan konsumen dan perusahaan dengan konektivitas 5G terbaik untuk rumah dan bisnis, termasuk daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan 5G," tutur Vice President Qualcomm Technologies, Inc., ST Liew.

Sebagai informasi, teknologi jaringan masa depan seperti 5G akan berperan besar dalam mencapai tujuan inklusi digital Indonesia, terutama dalam menghadirkan konektivitas digital terdepan, dari kota hingga pelosok negeri.