Terus Naik! Harga Bitcoin Tembus Rp900 Juta per Keping
Harga Bitcoin sekarang mencapai 63 ribu dollar AS (Blockchain News)

Bagikan:

JAKARTA – Satu bulan setelah mencapai nilai tertinggi sepanjang masa, harga bitcoin kembali meroket. Bitcoin menyentuh angka baru yaitu 63.000 dollar AS (sekitar Rp 900 jutaan) untuk pertama kalinya dalam sejarah uang kripto.

Sedangkan mata uang kripto tertinggi kedua, Ethereum juga menyentuh harga tertingginya pada Selasa 13 April kemarin. Uang kripto yang lain seperti ripple dan dogecoin juga mengalami peningkatan yang signifikan.

Melansir The Independent, keuntungan tersebut mendorong keseluruhan pasar cryptocurrency di atas 2 triliun dollar AS (setara Rp 29 kuadriliun). Jumlah ini lebih tinggi dari dua raksasa perusahan teknologi Facebook dan Tesla jika digabungkan.

Para analis memprediksi reli harga ini belum selesai dan masih akan terus meningkat. Sejumlah pengamat mengaitkan keuntungan besar-besaran ini dengan ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh peraturan lockdown dari pemerintahan dunia akibat pandemi.  

Padahal sebelumnya, pada Desember 2020 lalu bitcoin menyentuh angka 20 ribu dollar AS. Namun tiba-tiba melonjak hingga 61.000 dollar pada 2021 menurut laporan index harga CoinMarketCap.

Bitcoin memiliki pasokan terbatas, hanya 21 juta bitcoin saja. Pasokan bitcoin yang terbatas membuat para investor menyebutnya sebagai “emas digital” yang bisa diandalkan sebagai aset yang aman selama periode tak menentu ini. Para investor telah beralih ke cryptocurrency dengan jumlah yang fantastis.

Di waktu yang sama, pemerintah di seluruh dunia telah mengeluarkan stimulus dan kebijakan lain untuk meningkatkan perekonomian mereka guna menyelamatkan lapangan kerja dan bisnisnya.

Para analis pasar memperingatkan bahwa metode tersebut bisa menyebabkan mata uang tradisional (fiat) kehilangan nilainya dibandingkan dengan komoditas terbatas seperti bitcoin.

“Dengan penurunan tajam mata uang fiat, para investor mulai kehilangan kepercayaan pada penyimpanan (uang tradisional) dan dengan cepat menyadari fakta bahwa bitcoin menjadi emas yang lebih baik daripada emas (itu sendiri),” kata Kepala Pasar Modal ITI Capital, Stephen Kelso sebagaimana yang dikutip dari The Independent.

“Ada banyak alasan untuk ini. Sebagai aset digital, bitcoin lebih hemat biaya dan lebih mudah diakses ketimbang emas dalam lemari besi, yang membuat para investor bergantung pada kenaikan suku bunga riil. Selain itu, bitcoin memungkinkan akses langsung ke pemiliknya tanpa bergantung pada perantara seperti administrator atau manajer aset, secara potensial berbeda (dalam hal) yurisdiksi.”

Setnimen serupa itu akan terus mendorong harga bitcoin ke arah yang lebih tinggi lagi dalam beberapa bulan mendatang. Kenaikan bitcoin juga akan membuat ethereum dan uang kripto lainnya akan turut meningkat melalui pergerakan pasar masing-masing.

Secara jangka panjang, teknologi blockchain yang mendasari cryptocurency ini juga akan terus mengembangkan kemampuannya untuk mengubah sistem keuangan melalui pembayaran dan transaksi yang jauh lebih efisien lewat jaringan peer-to-peer.  

“Pandemi yang sedang berlangsung mungkin mendorong narasi safe haven untuk bitcoin, terutama di pasar negara berkembang di mana bitcoin diminati,” kata Paolo Ardoino selaku Chief Technology Officer Bitfinex.

Sebagai informasi, safe haven merupakan investasi yang diharapkan bisa dipertahankan atau ditingkatkan nilainya ketika pasar sedang bergejolak. Safe haven merupakan tempat berlindungnya para investor dari kerugian ketika terjadi penurunan pasar.

“Sementara harga tertinggi sepanjang masa ini akan menjadi berita utama, pergerakan harga harian memiliki konsekuensi kecil dibandingkan dengan revolusi senyap yang dilakukan teknologi blockchain... Reli ini mungkin bisa menandai perambahan pertama bitcoin yang berati ke dalam sistem keuangan dan industri kartu kredit,” tambah Adoino.