Pandemi Sebabkan Siswa Rentan Kecanduan Gawai, Mentari Group Luncurkan Program Pelajar Berkreasi
Ebinar Pelajaran Kreasi yang diselenggarakan Mentari Group di Jakarta, Sabtu (17/4). (ANTARA/Indriani)

Bagikan:

Natalia Rimba, Direktur Program Pelajar Berkreasi Mentari Group, mengungkapkan pendidikan jarak jauh (PJJ) akibat pandemi COVID-19 menyebabkan siswa mudah kecanduan gawai.

“Kondisi pandemi COVID-19 menjadi tantangan. Bagi para siswa, yang mana mereka rentan sekali kecanduan gawai,” tutur Natalina, dalam seminar daring di Jakarta, Sabtu, 17 April.

Gawai merupakan sarana utama dari pelaksanaan PJJ. Hal itu sekaligus membuat siswa ketergantungan pada gawai. Dampak buruk yang terjadi adalah siswa jadi sulit terlepas dari gawai.

"Sementara itu sedang berjuang meningkatkan kompetensi pelajar. Pada PISA 2018, peringkat Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain, urutan ke-72 dari 79 negara," katanya.

Program Pelajar Berkreasi Diselenggarakan pada Maret-Oktober 2021

Untuk menghadapi tantangan pelajar Indonesia di masa kini, Mentari Group meluncurkan Pelajar Berkreasi. Pihaknya juga siap siap panggung bagi siswa.

Program Pelajar Berkreasi akan diselenggarakan pada Maret-Oktober 2021. Rencananya bakal menjadi agenda tahunan. Seri perlombaan dalam program tersebut yang bersifat mendorong pelajar di seluruh Indonesia untuk mengasah kemampuan numerasi, literasi, karakter dan kreativitas.

Natalina menyampaikan bahwa Pelajar Berkreasi dirancang sesuai kebutuhan pelajar saat ini, yaitu menjawab tantangan Asesmen Kompetensi Minimum yang fokus pada literasi , numerasi, karakter.

Selain itu, kegiatan Pelajar Berkreasi mampu mendukung peningkatan kemampuan pelajar, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkreasi, berkomunikasi (dikenal dengan 4C), serta tingkat tinggi atau  keterampilan berpikir tingkat tinggi  (HOTS). Pelajar Berkreasi pun didukung oleh

para tenaga ahli di bidangnya.

“Misalnya pada salah satu lomba, Olimpiade Matematika Mentari   atau MEMO, yaitu lomba matematika dalam bahasa Inggris. Tim perancang soal menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kontekstual dan tidak membuat pelajar perkiraan rumus. Pelajar harus mampu memahami permasalahan pada soal dan mencari solusi dari permasalahan tersebut, "kata Natalina,

Pentingnya Meningkatkan Kompetensi dan Karakter Anak

Penulis yang juga pendiri Kamar Kata-Kata, Reda Gaudiamo menyebutkan bahwa orang tua dan sekolah berperan penting untuk memberikan kompetensi utama dan mengembangkan karakter anak sejak usia dini.

"Lebih mudah membangun anak-anak yang kuat, dari memperbaiki para orang dewasa. Maka, lakukanlah sekarang," katanya.

Reda memaparkan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua dan sekolah dalam meningkatkan kompetensi dan karakter anak. Berkaitan dengan hal itu, Reda mengafirmasi bahwa orang tua dan sekolah harus mengalirkan minat anak dengan berbagai kegiatan dan membuka jalan mereka untuk mencoba hal-hal

baru yang bermanfaat.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .